The Art of Appreciating
Kenapa orang minta dihargai? buat apa dia minta dihargai?
Ketika dia minta dihargai berarti dia belum dihargai, ketika dia belum dihargai
berarti dia belum menempatkan dirinya sebagai orang yang layak dihargai.
Sebenarnya memang semudah itu saja, tapi tidak semua orang
bisa dengan mudah melakukannya. Jika kita ingin dihargai berarti kita juga
harus bisa menghargai orang lain, menghargai keputusan hidup mereka, menghargai
preferensi mereka.
Kita gak bisa judge
orang yang memutuskan buat lebih memilih masuk SMK ketimbang masuk SMA “gimana
masa depannya?” “nanti gak kuliah gimana nyari kerjanya?” well you’re not the
one who decide their future, mungkin kamu gak tau aja rencana mereka, apa alasan
dibalik keputusan mereka, tidak semua orang merasa perlu buat ngumbar rencana
besar mereka, right?
Juga, tentang preferensi atau ketertarikan orang terhadap
sesuatu. Inget, kita tidak punya hak buat menilai dan mengkoreksi preferensi
ataupun passion orang. Jujur dulu aku suka membading-bandingkan selera orang,
menurutku selera musik, film, pakaian, buku dan semua seleraku udah yang paling
bagus, dulu pemikiranku itu orang yang gak suka sesuatu yang aku sukai berarti
mereka jelek seleranya. Rada cringe tapi pasti kalian pernah ngerasain kan? Ternyata hal ini terjadi karena
kita belum cukup dewasa, kita jadi punya pemikiran yang demikian karena kita
masih sangat dangkal. Orang yang pemikirannya dewasa gak akan bilang jijik sama
duren di depan orang yang lagi seneng-senengnya makan duren, gak akan bilang
benci K-Pop di depan orang yang lagi gemar-gemarnya dengerin musik K-Pop.
Mereka bakal tau caranya menghargai.
Hal-hal kecil tentang
cara kita menghargai sesuatu juga mecerminkan kualitas diri kita loh, buat apa
seseorang pinter tapi selau mengolok orang yang tidak lebih pintar dari dia? Bukankah
dia jadi terlihat balagu dan dungu? Buat apa orang punya wajah yang cantik tapi
dia sering menghina orang yang dia pikir lebih jelek darinya? Bukannya dia jadi
kelihatan sangat buruk? Termasuk orang yang terlalu fanatik pada suatu kelompok
misal, atau fanatik terhadap suatu teori, lantas dia menjelek-jelekkan kelompok
lain, orang tersebut bukannya kelihatan loyal, malah kelihatan dangkal
pengetahuannya. Karena orang yang pemikirannya matang gak akan menjustifikasi sesuatu
dengan sudut pandang yang sempit atau dari satu point of view aja. Mereka akan
melihat suatu masalah dari berbagai sudut pndang dan memilahnya dengan baik,
bukan asal percaya satu informasi aja.
Nanti ketika kita mulai belajar buat lebih menghargai orang
lain, lama-lama kita akan sadar bahwa hidup itu enggak cuma hitam dan putih,
jahat dan baik. Bukan cuma yang menurutmu benar maka itu mutlak seratus persen
benar. Ada yang abu-abu yang membuat kita harus pintar menyikapinya, ada hal
yang mungkin bersebrangan dengan kita
tapi kita tetap harus menghargainya, agar orang lain juga mau menghargai kita
yang mungkin bersebrangan dengan mereka dalam hal pendapat, pilihan hidup,
bahkan ras, agama dan banyak lagi hal lainnya. Semua ada timbal baliknya. Jadi gimana?
Menurutmu selama ini kamu sudah menempatkan diri sebagai orang yang layak
dihargai belum?
0 komentar