Pandangan Islam tentang Emansipasi Wanita
Apa itu emansipasi wanita? Memperbolehkan wanita untuk sekolah? Memperbolehkan wanita untuk bekerja? Atau menjadikan wanita sebagai pemimpin dalam suatu kelompok?
Sejarah mencatat
bahwa istilah emansipasi wanita pertama kali digaungkan pada tahun 1759 oleh
Mary Wallstonecraft. Salah satu bukunya yang paling popupler berjudul “A
Vindication of the Rights of Woman”(1792) sebagai buku pertama yang
memperkenalkan emansipasi wanita pada dunia. Saat itu, hampir seluruh belahan
dunia memiliki prespektif yang sama terhadap wanita yakni makhluk rendahan yang
hanya punya hak untuk menyenangkan pria. Maka, Mary Wallstonecraft
memperjuangkan hak wanita agar mereka bisa terangkat derajatnya dan lebih
berpendidikan.
Sama halnya
dengan R.A.Kartini yang juga pada saat itu memperjuangkan hak wanita Indonesia,
untuk sekolah, bekerja, dan berpolitik.Lain halnya
dengan zaman sekarang dimana banyak wanita yang menyalah artikan emansipasi
wanita itu sendiri. Mereka berpikir bahwa emansipasi wanita berarti kesetaraan
untuk melakukan segala hal yang pria boleh lakukan.
Dalam pandangan
islam, wanita diberikan porsi yang berbeda dengan pria, dan pria lebih
ditinggikan derajatnya dari wanita. Contohnya; dalam pembagian warisan, pria
memiliki bagian dua kali milik wanita, selain itu islam menjadikan pria sebagai
pemimpin dalam sebuah kelompok, misalnya dalam sholat berjama’ah, atau dalam
berkeluarga. Tidak mungkin ditemukan wanita menjadi imam dalam jama’ah
laki-laki dan perempuan, dan tidak mungkin ditemukan seorang istri menjadi
kepala keuarga apabila masih ada suami atau suaminya tidak memiliki keterbatasan. Hal tersebut menegaskan bahwa islam lebih
meninggikan derajat pria dalam bermasyarakat.
Apakah itu
berarti islam tidak medukung emansipasi wanita? Tentu saja islam mendukung. Emansipasi wanita yang dimaksud adalah mengangkat hak-hak wanita yang
dulunya dianggap sangat rendah. Sebagai bukti,
sebelum datangnya islam, Arab adalah daratan yang manusianya memiliki kebiasaan
buruk seperti berjudi, mabuk, dan berzina. Pada saat itu, sama seperti di
tempat lain, wanita dianggap rendah dan hanya menjadi pelacur bagi pria. Hingga datanglah islam yang melarang perbuatan dosa, termasuk
zina dan mengangkat jauh derajat wanita. Islam juga memperbolehkan wanita untuk menuntut ilmu dan memiliki pendidikan sehingga hak yang didapatkan antara pria dan wanita sama.
Jadi, emansipasi wanita tidak hanya memiliki makna kesetaraan melainkan menaikkan derajat serta mendukung kemajuan wanita dari waktu ke waktu. Wanita dan pria terlahir berbeda, peran dan porsinya dalam kehidupan pun berbeda. Islam memberikan hak yang adil antara wanita dan pria untuk kebaikan keduanya.
0 komentar